Makalah Faktor Yang mempengaruhi pendidikan




MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
 ARDIANSYAH AGUSMANTO, M.Pd.I







DISUSUN OLEH :
MILA AGUSTIN
NIM: T.PAI.1.2016.045
OKTA YANA
NIM: T.PAI.1.2016.024

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORY (STAI SMQ) BANGKO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat kita ungkapkan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian faktor pendidikan ?
2.      Apa itu faktor pendidik ?
3.      Apa faktor tujuan ?
4.      Apa itu Faktor subjek didik ?
5.      Faktor materi pendidikan ?
6.      Apa saja metode dan alat pendidikan ?
C.     Tujuan Dan Manfaat Pembahasan
 Dengan pembahasan ini diharapkan mengenal, mengetahui dan memahami Apa saja:
1.      Pengertian faktor pendidikan
2.      faktor pendidik
3.      faktor tujuan
4.      Faktor subjek didik
5.      Faktor materi pendidikan
6.      metode dan alat pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian faktor pendidikan
 Faktor pendidikan yaitu suatu tindakan/perbuatan atau situasi yang tidak disengaja diadakan oleh orang dewasa/pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan, tetapi berakibat anak sampai pada “hasil yang sama” dengan apa yang diharapkan atau sama dengan tujuan pendidikan. Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat faktor-faktor yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi, Faktor faktor pendidikan tersebut adalah seperti berikut: 1. Faktor Tujuan 2. Faktor pendidik 3. Faktor subjek didik 4. Faktor isi/materi Pendidikan 5. Faktor cara/metode dan alat 6. Faktor situasi lingkungan Keenam faktor yang telah dikemukakan diatas saling mempengaruhi dan saling berinteraksi sesamanya. Dalam proses pendidikan yang berujud interaksi di atas, proses pencapaian tujuan selalu ditempuh melalui suatu media berupa bahan atau isi pendidikan dengan cara/metode dan alat tertentu yang dipakai pendidik dan subjek didik dalam mencapai tujuan tersebut. Setiap interaksi educatif selalu berlangsung di dalam situasi lingkungan tertentu Situasi lingkungan ini berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan, sehingga harus dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan oleh pendidik sebagai bahan muatan lokal. [1]
B.     Faktor  Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut jenisnya terbagi dalam beberapa jenis yaitu tujuan nasional, institusional, kurikuler dan instruksional. Tujuan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran tertentu dan tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu pokok atau suatu sub bahasan tertentu. Dalam sitem pendidikan nasional, tujuan umum pendidikan dijabarkan dari falsafah bangsa, yakni Pancasila Makna tujuan pendidikan nasional itu adalah membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat, berbangsa ,bernegara, serta berkehidupan sebagai makhluk yang beragama Ketuhanan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia yang dicita-citakan dan harus diupayakan melalui pendidikan adalah manusia yang bermoral, berilmu, berkepribadian, dan beramal bagi kepentingan manusia, masyarakat, bangsa dan negara.[2]

C.      Faktor  Pendidik
Berdasarkan hal diatas kita dapat membedakan Pendidik itu menjadi dua katagori: a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua. b. Pendidik menurut jabatan yaitu guru. Hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif mengandung dua unsur dasar, yaitu: a. Unsur kasih sayang orang tua terhadap anak. b. Unsur kesadaran akan tanggung jawab dari Pendidik untuk menuntun perkembangan anak. Guru sebagai Pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat, dan Negara. Guru adalah sosok pengganti dari orang tua baik di lembaga formal maupun non formal. Keberadaan guru menjadi suri tauladan bagi peserta didik baik perkataan maupun perbuatannya. Seorang guru berkewajiban mendampingi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu diperlukan hubungan yang harmonis antara guru dan peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang member pendidikan. Sehingga pendidik dalam konteks ini adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Adapun pengertian mendidik menurut istilah telah banyak dirumuskan oleh para ahli pendidikan. Sehubungan dengan tanggung jawab ini Prayitno (2000:9) mengemukakan kewajiban Pendidik ialah menyelenggarakan praktek pendidikan terhadap (sejumlah) anak (peserta didik) yang menjadi tanggung jawabnya untuk memperkemnbangkan semua potensi yang dikaruniakan Allah kepada anak secara optimal. Untuk itu Pendidik harus: (1) Memahami potensi anak untuk diperkembangkan secara optimal (2) Memahami kondisi anak untuk mengadakan penyesuaian Program-program pendidikan bagi anak. (3) Melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisi anak untuk memperkembangkan potensi anak secara optimal. (4) Memberikan laporan dan bertanggung jawaban tentaag perkembangan dan hasil-hasil pendidikan anak kepada otang tua dan pihak-pihak lain yang berhak memperoleh laporan. (5) Bekerjasama dengan orang tua anak dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan anak demi menyelenggarakan pendidikan anak seoptimal mungkin. (6) Memahami dan menjalankan dengan sebaik-baiknya segenap peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak-pihak berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan anak.
D.    Faktor Peserta Didik
Pendidikan saat ini sudah mengalami perubahan yang begitu cepat, dimana terdapat paradigma dalam pendidikan yang menggunakan symbol proses pembelajaran sehingga yang dulunya  dalam pendidikan guru adalah orang yang paling tahu dan mempunyai peran yang dominan dalam proses pendidikan yang lebih dikenal dengan istilah (Teacher Learning Centered), akan tetapi pada saat sekarang ini proses pembelajaran lebih berpola pada (student learning centered) yaitu suatu pola proses pembelajaran yang dituntut aktif adalah peserta didik. Peserta didik merupakan subyek dan obyek pendidikan yang memerlukan bimbingan pendidik untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kedewasaan. Hak anak ialah memperoleh pendidikan yang layak memperkembangkan segenap potensi yang dikarunisi Allah kepadanya secara optimal. Untuk itu harus dimungkinkan agar anak: i. Memperoleh kesempatan, fasilitas, dan pelayanan pendidikan dari orang tua, pendidik negara. ii. Terhindar dari pemaksaan kehendak dari orang tua atau pihak lain yang mengganggu penyelenggaraan pendidikan anak. iii. Terhindar dari hambatan yang menghalangi penyelenggaraan pendidikan anak. iv. Terhindar dari perlakukan yang merugikan penyelenggara pendidikan. v. Terhindar dari peraturan dan/atau kebijakan yang memakaskan kehendak, menghalangi dan/atau merugikan pendidikan anak.[3]
E.     Factor materi pendidikan
Berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai ditetapkan isi materi pendidikan yang relevan. Kita tahu bahwa tujuan pendidikan itu sangat luas, mulai dari umum sampai ke tingkat tujuan khusus yang sekecil-kecilnya Guru harus dapat memberi penafsiran yang tepat mengenai jenis dan fungsi tujuan yang akan dicapainya secara konkrit, sehingga dapat memilih bahan/materi yang tepat sesuai dengan tujuan tersebut. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan berkenaan dengan aspek kognitif, efektif, dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan tersebut isi/bahan yang tepat harus dipilih. Kriteria apakah yang harus dipertimbangkan dalam memilih isi/materi itu? Mengapa harus demikian? 1. Kriteria atau syarat utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan itu adalah: a. Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan. b. Bahan/materi harus sesuai dengan karakteristik perkembangan subyek didik. Materi yang diberikan harus dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, menarik perhatian, minat, umur, bakat jenis kelamin, Latar belakang dan pengalaman. Penilaiaan bahan/materi tersebut juga perlu diorganisasikan menurut tuutannya dengan memperhatikan keseimbangan dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang konkret menuju yang abstrak, sehingga dapat menuntun para pelajar secara runtun/sistematis, sehingga memudahkan.untuk mempelajarnya melahirkan kurikutlum. Berdarkan hal di atas, guru harus memilih bahan/materi yang perlu diberikan, dan bahan mana yang tidak perlu. Untuk itu guru harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini: 1) Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan. Hanya bahan/materi yang sesuai dan menunjang tujuan yang perlu diberikan. 2) Urgensi bahan, yaitu bahan/materi itu penting untuk diketahui oleh peserta didik. Disamping itu sifat bahan tersebut merupakan landasan untuk mempelajari bahan berikutnya. 3) Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya sehari-hari. 4) Bahan tersebut merupakan bahan wajib, sesuai dengan tuntutan kurikulum. 5) Bahan yang susah diperoleh sumbemya, perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru. Untuk bahan yang mudah diperoleh sebaiknya ditugaskan untuk mempelajari, sedangkan guru hanya membicarakan pokok-pokoknya saja.[4]

F.      Faktor metode dan alat pendidikan
a. Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam menetapkan apakah suatu metode dapat digunakan atau kurang tepat, ditentukan oleh beberapa faktor: 1) tujuan yang ingin dicapai. 2) Faktor murid ikut menentukan Efektif tidaknya suatu metode 3) Faktor guru Namun demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa setiap metode mempunyai kebaikan dan kelemahannya serta kekurangan masing-masing. b. Faktor alat-alat pendidikan. Kegiatan pendidikan berlangsung dengan menggunakan alat-alat pendidikan. Yang dimaksud dengan alat-alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan. Faktor alat memang sangat luas sekali, sehingga perlu dibatasi dalam beberapa persoalan saja, yaitu:
1.      Alat pendidikan positif dan negatif
Alat pendidikan yang positif dimaksudkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik. Alat pendidikan negatif dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk.


2.      Alat pendidikan preventif dan korektif.
Alat pendidikan preventif merupakan alat pendidikan untuk mencegah anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik. Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalah atau kekeliruan yang telah dilakukan peserta.
3.       Alat pendidikan yang  menyenangkan dan tidak menyenangkan
Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat pendidikan yang digunakan agar peserta didik menjadi senang. Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan agar membuat peserta didik tidak senang.

G.    Faktor alam sekitar
Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Oleh sebab itu orang tua dalam melaksanakan pendidikan hendaklah memperhatikan hakikat perkembangan anak. Sekolah disebut lingkungan pendidikan yang kedua, yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan di lembaga ini adalah guru Peranan guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan pendidikan yang ketiga adalah lingkungan masyarakat Proses pendidikan di lingkungan ini adalah proses pendidikan yang terjadi di luar keluarga dan luar persekolahan pendidikan yang diberikan biasanya tergantung kepada kebiasaan yang terjadi di lingkungan itu Oleh sebab itu hasil pendidikannya akan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tersebut. Alam sekitar memberi pengaruh tertentu kepada pendidikan anak dengan segala sifat dan kondisi tempat tinggalnya Oleh karna setiap masyarakat itu lingkungannya sangat bervariasi, maka pengaruh yang dihasilkannyapun berbeda terhadap proses pendidikan Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Ada kemungkinan lingkungan itu berpengaruh negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas pendidikan Oleh karna itu wajarlah kiranya pendidik mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Beberapa simpulan dari penyusunan makalah ini yakni : - Pengertian pendidikan akan bervariasi, tergantung pada siapa ahli (pakar) Yang merumuskannya. Bila kita cermati maka antara masing-masing rumusan itu ada persamaan disamping perbedaannya. - Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapatmembuat seseorang menjadi warga negara yang baik, tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang. - Terdapat tujuh faktor-faktor pendidikan, antara lain : faktor tujuan, faktor pendidik, faktor alat dan media, faktor isi atau materi pendidikan, faktor lingkungan, faktor metode. Faktor-faktor tersebut dapat membentuk sebuah pola interaksi atau saling mempengaruhi.
B.     SARAN
 Kita sebagai manusia mutlak membutuhkan pendidikan, oleh karena itu kita sebagai anak didik maupun pendidik di masa kelak harus memperhatikan hakikat arti dari pendidikan itu sendiri, sehingga agar tercapainya sebuah tujuan yang tidak keluar dari aturan yang sudah ada.




Daftar Pustaka
sumanda,ressinata, factor-faktor yang mempengaruhi pendidikan. 2014







KATA PENGANTAR
     Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa penulis dapat menyelesaikan tugas Ilmu Pendidikan yang membahas tentang Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, kerabat atau teman-teman kami dan Bapak Ardiansyah selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan , sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ardiansyah , teman-teman yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai. Tak kalah pentingnya, rasa sayang dan terima kasih penulis haturkan kepada ayah dan ibu yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungannya. Kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan dan akan diterima dengan lapang dada. Dan akhirnya semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.








Penulis,

Mila Agustin



Share:

0 komentar